Ilustrasi : Google |
Secara medis lupa merupakan penyakit pada manusia. Mulai dari tingkat usia anak-anak sampai lanjut usia, istilah lupa yang selanjutnya dikategorikan sebagai penyakit adalah tergantung dari kondisi, situasi manusia itu hidup pada umumnya. Apakah tingkat pikirannya, kesibukannya, situasinya dan lain sebagainya, sehingga tingkat-tingkatannya juga berbeda berdasarkan hormon-hormon yang terpicu dalam otak pikiran manusia itu sendiri.
Dari sudut psikologi, lupa itu bukan merupakan penyakit. Tapi cepatnya pikiran itu tersusun kedalam memory permanen atau pikiran bawah sadar kita. Dari posting sebelumnya tentang pikiran manusia yang terbagi dua yaitu Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah sadar. Selengkapnya kelik disini...
Baca : 6 Penyebab Umum Terjadinya Penyakit Lupa
Baca : 6 Penyebab Umum Terjadinya Penyakit Lupa
Segala yang kita terima melalu panca indah (mata, kulit, hidung, telinga dan lidah) kita, pada dasarnya akan dikonsentrasikan pada otak sadar kita secara matematis dan logika. Seterusnya akan diolah secara terus menerus pada konsentrasi (fokus) pada satu satuan waktu saat kita beraktivitas. Ketika hal dominan yang kita butuhkan dalam satu satuan waktu, maka hal yang lain yang bukan prioritas akan terselubung masuk ke dalam memory permanen (pikiran bawah sadar) kita.
Umumnya kita manusia bisa mencapai fokus pikiran 5 (lima) fokus dalam satu satuan waktu, lebih dari itu akan tersimpan ke dalam alam bawah sadar kita. Ketika sesuatu hal yang kita butuhkan untuk di picu kembali, pada dasarnya bisa kita kembalikan ulang untuk kembali kita limpahkan dalam pikiran sadar kita. Demikian juga hal sesuatu yang lain untuk kita ingat kembali secara sadar.
Umumnya kita manusia bisa mencapai fokus pikiran 5 (lima) fokus dalam satu satuan waktu, lebih dari itu akan tersimpan ke dalam alam bawah sadar kita. Ketika sesuatu hal yang kita butuhkan untuk di picu kembali, pada dasarnya bisa kita kembalikan ulang untuk kembali kita limpahkan dalam pikiran sadar kita. Demikian juga hal sesuatu yang lain untuk kita ingat kembali secara sadar.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa bawah sadar kita mengandung kekuatan emosional yang tak terhingga. Makanya terkadang jikalau kita sangat emosi, marah dan lain sebagainya akan muncul kekuatan tinggi diluar dugaan kita. Begitulah dahsyatnya pikiran bawah sadar kita yang jarang sekali kita pahami bersama.
Secara psikologi jiwa (orang) pelupa, karakteristik orangnya sangat rajin untuk menutupi kekurangan atas dirinya. Mungkin terkadang kita salah memahami bahwasanya orang pelupa adalah orang bodoh. Pada prinsipnya bukan bodoh, tapi gampang terpengaruh pikiran yang lain yang terkadang butuh konsentrasi khusus secara sadar.
0 komentar:
Post a Comment