Pada dasarnya pikiran kita adalah ibarat kertas atau seperti harddisk (media penyimpan) pada komputer.
Coba kita perhatikan daya kerja komputer dengan prangkat hardware dan softwarenya. Komputer itu sendiri dikembangkan manusia sesuai otak dan pikiran manusia.
Komputer sebagaimana kita ketahui yang secara fisik memiliki hardware (perangkat keras) diantaranya adalah RAM (memosi sementara) dan memiliki Harddisk (memori permanen) seterusnya memiliki software (perangkat lunak) sebagai program-program pengoperasian komputer itu sendiri.
Kita beralih ke otak dan pikiran manusia. Manusia juga memiliki hal yang sama. Otak kiri (memori sementara) dan otak kanan (memori permanen) selanjutnya hal tersebut sama halnya dengan prangkat keras pada komputer. Program-program yang diberikan untuk mengisi pikiran manusia itu sendiri adalah sama halnya dengan prangkat lunak pada komputer.
Pikiran manusia itu perkembangan pikirannya sesuai dengan umur dan fungsinya disesuaikan dengan usianya. Usia balita sampai pada usia dikatakan anak-anak (0-12 tahun), umumnya anak-anak dominasi pikirannya disebut pase imajinasi. Pada usia ini anak-anak mengandalkan pikiran otak kanan (otak bawah sadar) yang pada dasarnya lebih mengandalkan kekuatan menyatu dengan alam ciptaan Tuhan. Makanya anak-anak terkadang susah kita untuk memahaminya karena program pada dirinya sendiri adalah masih mentah sama halnya bagaimana kita memahami alam semesta ini.
Fungsi sekolah sendiri dengan kurikulumnya adalah perlahan memprogram pikiran-pikiran manusia itu yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi program yang mandiri pada pikiran manusia.
Jadi sudah bisa kita bayangkan, memori otak manusia dengan pikirannya sendiri sungguh sangat dahsyat daya simpannya dibandingkan superkomputer yang diciptakan manusia itu sendiri.
Banyak sekolah-sekolah, kursus-kursus tambahan, dan lain-lain sebagainya sebagai bentuk pemrograman pikiran manusia itu sendiri.
Menyangkut hal itu, secara sederhana sudah bisa kita pahami, bagaimana kehidupan manusia itu tergantung dari masing-masing kita bagaimana kita mengisi pikiran manusia itu melalui aturan-aturan hidupnya, budaya, agama dan lain sebagainya.
Sungguh dahsyat pikiran manusia itu bukan? Sungguh dahsyat ciptaan Tuhan Alam Semesta itu bukan.
Itulah tanggung jawab kita manusia mengisi dan memanfaatkan karya Tuhan yang luar biasa itu disatukan Alam Semesta untuk kita jaga bersama. Sehingga apa yang ada disekitar kita bisa kita kelola dengan baik selanjutnya itu berguna bagi kita sendiri dan perkembangan pikiran kita manusia
Demikian penjelasan sederhana tentang fungsi sekolah bagi pikiran kita manusia. Semoga melalui tulisan ini, pikiran kita makin terbuka bagaimana seni pemanfaatan pikiran itu baik dan berguna untuk kepentingan bersama terlebih diri sendiri, keluarga, negara dan Tuhan pencipta alam semesta raya ini.
Terima kasih !!!
0 komentar:
Post a Comment